Seleksi CPNS Transparan, Jangan Percaya Calo!


 

Wakil Kepala Tubuh Kepegawaian Negara (BKN) Supranawa Yusuf Kembali lagi memperingatkan supaya peserta seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) tidak meyakini siapa saja yang menjanjikan bisa menolong untuk diterima jadi CPNS dengan memberi imbalan beberapa uang. Menurut Supranawa seleksi CPNS telah berjalan baik serta terbuka hingga tiap orang dapat memantau proses seleksi yang sedang berjalan.


"Dalam proses seleksi ini, Tubuh Kepegawaian Negara (BKN) atau beberapa instansi lain baik pusat atau wilayah tidak ada yang memungut ongkos sepeser juga. Janganlah sampai kelak terpancing atau terbujuk oleh beberapa pihak yang lain coba lakukan pendekatan atau memberikan keyakinan jika ia dapat menolong atau membuat berhasil lolos dan meminta imbalan. Apapaun imbalan itu, jelas berbohong besar," tutur Supranawa, dalam info tercatat, Kamis (10/9/2020).

Hal tersebut dia berikan sekejap sebelum penerapan Seleksi Kapabilitas Bagian (SKB) di Jakarta, Rabu (9/9). Supranawa menjelaskan seleksi akseptasi CPNS dilaksanakan memakai skema CAT (Computer Assisted Tes). Skema ini benar-benar terbuka, seluruh pihak bisa lakukan pemantauan dengan cara langsung termasuk juga waktu peserta lakukan pemenuhan lembar jawaban.

"CAT terbuka, seluruh pihak dapat lakukan pemantauan, dapat ikuti proses untuk proses, nilai untuk nilai semua peserta seleksi. Jadi mustahil ada kecurangan perkembangan angka yang kecil jadi besar atau kebalikannya. Itu mustahil sebab ada skema cek and balance. Terdapat beberapa faksi yang dapat lakukan penelusuran. Itu satu point penting dari skema CAT," paparnya.

Supranawa mengharap dengan proses yang terbuka serta netral itu dapat didapat CPNS yang benar-benar mempunyai kapabilitas sesuai dengan bagian yang dilamarnya serta dengan nilai paling baik tentu saja.

Disamping itu, Kepala Unit Sumber Daya Manusia Kementerian Energi serta Sumber Daya Mineral (ESDM) Upik Jamil memberikan tambahan penerapan tes SKB di Jakarta ini diiringi oleh 77 peserta seleksi. Menurut Upik, penerapan tes keseluruhannya telah berjalan baik serta tidak ada peserta yang mempunyai temperatur badan di atas 37,3 derajat.

"Proses penerapan seleksi SKB mengaplikasikan prosedur kesehatan ketat, mulai sejak kehadiran selanjutnya cek temperatur badan serta kontrol fisik yang lain itu berjalan secara lancar. Semua peserta serta panitia harus lengkapi dianya dengan beberapa alat atau fasilitas yang penuhi prosedur kesehatan seperti harus masker, memakai face shield, dan implikasi physical distancing," tutur Upik.

Dibanding dengan beberapa kota yang lain, seperti Bandung, Surabaya serta Jogyakarta, jumlah peserta seleksi CPNS Kementerian ESDM yang dilaksanakan di Jakarta sekarang ini adalah yang paling banyak, yaitu sekitar 77 peserta.

Postingan populer dari blog ini

Over the whole program of the pandemic

Why performed you concern affirm?Absolutely nothing at all might